Part 1
Pengalamaku yang satu ini tidak kalah menarik..
Sering kali aku mendapat tawaran untuk menjadi pembicara mengenai
alam gaib dan makluk-makluk gaib, namun dengan berat hati aku sering menolak
dan terus menolak. alasan ku pun sangat kuat yakni aku tak ingin memulai
sesuatu yang nantinya akan semakin membuat beban pada diriku, ketika aku
menjadi pembicara maka sama saja aku menunjukan keluar siapa sebenarnya aku dan
apa kemampuan ku akan dikenal orang banyak bukan hanya orang, para hantu juga akan
tau. setelah itu pasti mereka semua akan mencari ku untuk meminta
bantuan, selama ini aku selalu lari dari hal itu, aku tidak ingin mencampuri
urusan orang yang sudah meninggal dan itu bukan tugasku. Terkadang manusia
memang suka mengatur, menasehati untuk membantu sesama manusia maupun yang
tidak keliatan, bahkan terkadang dari mereka para manusia suka mendesakku untuk
membantu para hantu tersebut kaya di drama korea "master sun" yang
bercerita tentang wanita yang bisa melihat hantu dan terpaksa membantu hantu
tersebut karena sangat menganggu. please deh ya itu cuman drama, di kehidupan
nyata itu berbeda. Aku sudah punya misiku sendiri tanpa disuruh pun aku pasti
membantu tetapi aku sudah ditentukan untuk misi lain didunia ini. lanjut lagi
ke cerita awal, setelah beberapa kali menolak akhirnya aku terima tawaran
tersebut dengan seorang dosen agama ku di kampus. untuk ikut hadir dalam acara
ceramahnya yang akan membahas tentang "makluk halus di mata anak indigo".
Aku beranikan diriku untuk ikut membagikan ilmu tentang mereka yang tidak
percaya adanya makluk lain di dunia ini, akan ku ceritakan bahwa mereka ada
disekitar kita. Dosen ku juga mengajarkan mereka untuk saling menghormati,
ketika melewati tempat-tempat gelap sudah seharusnya kita mengucap permisi jika
tidak ia yang tidak keliatan bisa saja menganggu karena kita yang tidak punya
sopan santun ke wilayah orang. Acara pertamaku di sebuah vihara yang cukup
terkenal ditangerang, sejujurnya aku beda aliran jadi aku tidak begitu tahu
tentang vihara tersebut. Saat memasuki halaman depan vihara sudah banyak
roh-roh berterbangan melintas didepan mataku, yang perlu kita ketahui meskipun
tempat ibadah dianggap suci oleh manusia tetap saja pasti ada penghuninya. Energi
negatif sudah mulai terasa, aku sudah mengambil jalan ini maka aku harus
tanggung berapa banyak energi yang keluar. Ketika acara dimulai, para makluk
halus sangat tertarik dengan diriku, makluk-makluk tersebut mengintip di
jendela-jendela tinggi yang ada di aula vihara. Tidak hanya makluk halus aku
juga merasakan hadirnya energi positif bersinar terang di sampingku yang pasti
berupa seorang dewa atau dewi penghuni vihara tersebut. Setelah itu aku diminta
untuk melihat apakah ada dari penonton yang punya kemampuan sepertiku dengan
cara melihat auranya, sejujurnya aura tidak terlalu berpengaruh pada seseorang
jika ia memiliki kemampuan lebih. Aura tidak bisa menentukan dengan pasti orang
itu memiliki kemampuan lebih atau tidak, karena sebetulnya kemampuan seperti
ini tidak bisa dilacak dan diketahui secara akurat atau pasti. Maka dari itu
aku tidak memberikan informasi semacam itu. Tetapi aku melihat di depan pintu
keluar mereka menanti dan juga mendengarkan apa yang kami para manusia bicarakan.
Mereka tertarik karena topik pembicaraan kami membahas dirinya sebagai hantu,
saat acara selesai aku berjalan keluar untuk ke ruangan lain rasanya seperti
sedang diwawancara ketika keluar, para hantu mengajukan banyak pertanyaan namun
aku tidak menatap mata mereka sedikit pun. Itu adalah hal yang sering aku
lakukan agar mereka tidak mengejar lalu mengganggu ku dengan banyak pertanyaan
mereka. Aku lebih memilih bersandiwara pura-pura tidak bisa melihat
makluk-makluk halus dari pada aku harus memamerkan kemampuan ini tapi malah
membuat beban hidupku bertambah.
Part 2
Panggilan ku untuk menjadi nara sumber tidak berhenti begitu saja,
aku tahu pasti ketika aku memutuskan mengambil jalan ini satu kali maka akan
ada yang kedua kali, ketika kali, dan seterusnya. Tapi ketika aku memiliki
keinginan kuat untuk berhenti maka panggilan itu akan berhenti dengan
sendirinya.. Kali ini panggilanku pada saat matahari bersinar terik, Memang aku
merasa begitu kuat dimalam hari dan begitu lemah saat disiang hari, untuk
menjadi nara sumber yang membahas makluk halus tidak hanya mengeluarkan energi
sebagai manusia tapi kita akan lebih banyak keluar energi yang tidak biasa yang
akan sangat menguras daya tahan tubuh. Berikut akan aku jelaskan efek samping
dari pengeluaran energi yang berlebihan, Setiap orang pasti berbeda efek
sampingnya. Kalo aku setiap bentrok dengan energi negatif akan merasakan sakit
kepala yang tidak menentu, pernah ke dokter karena tidak ilang-ilang sakit
kepalanya selama 3 hari, namun dokter hanya mengatakan aku tegang leher bisa
dibilang dokter tersebut tidak menemukan hal yang memicu sakit kepala maka saat
itu aku diberi 3 obat yang dosisnya benar-benar tinggi. Ketika aku meminum obat
itu aku akan tertidur tanpa sadar seperti terdapat obat tidur dengan dosis
tinggi, dan ketika bangun rasanya tak sanggup berdiri, pusing, lemas, seperti
akan jatuh pingsan. Lanjut ke cerita, Ketika akan sampai di tempat tujuan aku
sempat melihat sekeliling lokasi yang aku lewati. Tempatnya memang didalam
perumahan yang berliku-liku 2 kali kesana aku tetap tidak bisa mengingat
jalannya. Setelah sampai tidak berapa lama acara dimulai, mereka semua berdoa
sebelum melakukan pembicaraan kami ini. Selama mereka berdoa aku menatap sebuah
patung percaya tidak percaya patung itu berbicara padaku, ini nyata matanya
bergerak menatapku lalu ia bertanya maksud tujuan dari kedatanganku. Dengan
cepat aku menjawab bahwa maksud tujuan aku adalah ingin membagikan sedikit saja
ilmu yang aku punya untuk mereka yang belum tahu mengenai makluk halus dan alam
gaib. Percakapan kami lumayan banyak tapi berakhir karena acara harus dimulai,
tatapan patung itu tenang, tersenyum, tidak terkesan negatif. Maka aku
menyimpulkan ia adalah dewa atau dewi penghuni tempat itu yang tinggal didalam sebuah
patung. Saat acara dimulai dibagian belakang ku terasa berat dan sangat
menggangguku, ingin sesekali menengok kebelakang sosok apa yang ada
dibelakangku namun kepala susah untuk berputar karena rasa takut dan kwatir akan
menakuti banyak orang jika aku keliatan takut. Di tengah pembicaraan banyak
sekali makluk-makluk yang membuat ku tidak fokus salah satunya ada sosok wanita
yang berada didalam sebuah ruangan gelap ia sesekali menatapku, namun aku
selalu mengalihkan padanganku. Bukan hanya itu aku melihat jelas seorang wanita
tanpa wajah, dia duduk disebelah penonton seperti mengumpat karena takut aku
melihatnya. Banyak makluk halus yang duduk didepan penonton sehingga aku
terhalang oleh mereka, bau mereka juga tidak sedap.
Kami saling cerita berbagi
pengalaman, hingga tiba waktu acara akan berakhir, sesudah berakhir biasanya
aku tidak langsung pulang kami semua akan saling berbagi cerita lagi seputar
masalah pribady atau lainnya. Aku mendengarkan yang mereka bicarakan sambil
mengalisa foto yang seketaris ku dapatkan, setiap aku menjadi nara sumber
seketarisku akan mengambil foto dari setiap sisi untuk melihat apakah ada hantu
yang tertangkap karena. Ternyata ada beberapa sosok yang tertangkap kamera
contohnya yang tadi aku ceritakan pada mereka bahwa ada sosok makluk yang
wajahnya rata atau tanpa wajah agar aku dapat membuktikan apa yang aku lihat
maka aku memperlihatkan foto wajah rata tersebut. Sehingga mereka bisa percaya
padaku ^_^. Pekerjaan ini sungguh berat bagiku, sesekali aku harus jatuh sakit,
dan tidur berjam-jam lamanya agar energiku terkumpul. Masih banyak yang terjadi
tetapi aku tak sanggup mengingat dan menuliskan melalui kata-kata ini..
foto yang saya dapatkan kiranya lebih dari satu.. namun yang sangat jelas untuk dilihat adalah foto wanita yang berwajah rata ini.
disamping ini adalah foto wanita berwajah rata yang sedang menatap kamera. hati-hati ia sedang melihat kita meski tidak memiliki wajah..
lalu bisa saja dia berada disamping kalian menemani kalian membaca ceritaku ini..^_^
cerita ini masih bersambung di part 3 dan part
4.. Simak terus ya kawan
foto yang saya dapatkan kiranya lebih dari satu.. namun yang sangat jelas untuk dilihat adalah foto wanita yang berwajah rata ini.
foto ini sengaja diburamkan untuk menjaga kerahasian tempat tersebut. mungkin memang terlihat tidak jelas. untuk itu anda dapat melihat foto yang sudah saya zoom dibawah ini..
disamping ini adalah foto wanita berwajah rata yang sedang menatap kamera. hati-hati ia sedang melihat kita meski tidak memiliki wajah..
lalu bisa saja dia berada disamping kalian menemani kalian membaca ceritaku ini..^_^
Selamat siang Cella. Saya juga pernah mengalami hal yang sama ketika bertemu mahkluk halus perempuan yang tidak punya wajah dan berambut panjang pakai longdress warnah putih.
ReplyDeleteSalam kenal