Part 2
Lanjut lagi nih guys ceritanya, yakni di museum seni . semoga aja penulisan cerita yang ini, gak
kehapus sendiri. Cape juga loh ngetik sebanyak ini, apalagi cerita sendiri
bukan copas.. hahaha.. nah maka itu jangan lupa di follow, hitung-hitung
menghargai penulis.. hahaha oh ya buat cerita museum wayang yang pertama, ada
revisi ya guys. Ada tambahan foto janggal yang berhasil tertangkap kamera. Silahkan
di liat lagi ^_^
Udah ah lanjut cerita, kebanyakan basa basi tar ilang lagi
ceritanya. (trauma) yuk kita bahas hasil penelitian aku dan kawan-kawan
mengenai museum seni.
Sekali lagi saya katakan, saya bukannya ingin mencari. Tetapi
saya hanya melihat, bagaimana keadaan disana. Namanya aja museum seni, jadi
didalam sana terdapat banyak karya-karya seperti guci-guci, lukisan, alat
lukis, alat makan, pahatan-pahatan dan masih banyak lagi. Menurut saya museum
seni tidak begitu menyeramkan, meskipun saat saya dan tim saya masuk kedalam,
itu hanya ada saya dan tim saya. Tidak banyak yang masuk ke dalam museum seni. Hanya
ada beberapa orang, lalu mereka pergi. Tidak bebarengan dengan kami, hanya
terkadang bertemu lalu berpisah. Kami pun masuk dan melihat-lihat didalam
museum tersebut. Terdapat banyak patung, yang tertulis perwujudan dewi, patung-patung kepala wanita dan perempuan,
gelang, piring-piring, zaman dulu, dan pastinya beragam.
Lalu kami memasuki
ruangan yang dipenuhi lukisan. Beragam lukisan bisa dilihat disana, dari
lukisan pemandangan jaman dulu, lukisan tentang kerja paksa, lukisan orang
belanda, sampai lukisan yang menyeramkan pun juga ada. Patung-patung keramik,
lalu seperti dewa-dewa yang terbuat dari keramik, banyak sekali disana yang
bisa kita lihat untuk menambah ilmu. Ada sebuah ruangan yang berisi sofa, dan
barang-barang modern zaman sekarang. Tak jauh dari situ ada sebuah tangga yang
bentuknya melingkar, kami pun memutuskan untuk naik. Karena kita sudah sampai
dimuseum, jadi kita harus kepo sekepo-keponya agar pengetahuan pun lebih luas. Tetapi
kedua anggota tim saya, memutuskan untuk tidak ikut naik. Mereka berdua terlalu
lelah, sehingga mereka hanya duduk menunggu dibawah. Saat kami naik, saya lah
yang pertama naik. Memang rasanya sedikit merinding karena kita tidak tau di
atas ada apa. Dan tidak ada orang sama sekali, tapi kami tetap naik. Sesampai diatas
kami pun mulai melihat-lihat, ada guci-guci dan alat-alat makan lainnya yang
terbuat dari keramik dan juga tanah liat.
Satu orang dari anggota tim saya,
berteriak memberitahu bahwa ada lampu yang berkedip. Tetapi saya dan teman saya
tidak begitu menghiraukan, ya karena lampu berkedip sudah sering terjadi,
mungkin saja karena sudah tua jadi sering berkedip. Lalu saya dan teman saya
masuk ke dalam ruangan yang berkedip, dan benar didalam sana ada lampu
berkedip. Namun beda dengan lampu yang dimaksud dengan teman saya. Sekitar ada 6 lampu, dan ada 3 lampu yang
berkedip secara acak. Karena cukup menarik perhatian, saya pun melihat lampu
itu. Sambil melihat lampu, mata saya pun mulai melihat bayangan-bayangan
berterbangan. Terdengar suara orang berbicara, seluruh tubuh saya pun merinding
tak karuan. Dan akhirnya saya dengan cepat kembali ke bawah menuruni tangga
meninggalkan 2 teman saya. Setelah sampai dibawah, kami ke toilet. Tepat di
depan toilet ada pintu tertutup dan jendela kecil, seperti ruang museum juga. Dari
jendela ada sosok yang berkali-kali mengintip, namun saya tidak tau pasti
apakah dia laki-laki atau perempuan. Lantai di museum seni sepertinya mulai
rapuh, ketika kami berjalan lantai tersebut berbunyi dan sedikit bergerak ke
dalam. Jadi kami harus berhati-hati juga. Perjalanan terakhir kami diruangan
lukisan yang menyeramkan, disana membuat saya terkejut sampai berlari keluar. Menurut ini memang aneh, apakah kalian ingat
cerita saya dimuseum wayang? Anak se ekor kucing dan anak kecil? Nah saya
melihat sebuah lukisan, bergambar kucing berwarna hitam dan seorang anak kecil
bermata bolong. Mata anak kecil tersebut dilukis dengan cat hitam, sehingga
terkesan bolong. Baju yang dilukisan dan baju yang dipakai oleh anak kecil yang
saya liat, memang mirip. Saya terkejut dan berlari, tidak sempat mengambil
gambar lukisan tersebut. Banyak hal yang saya lihat disana, namun saya tidak
bisa memberitahu semuanya. Termaksud kepada tim saya sendiri..
di dalam museum seni ini, saya tidak mendapat foto janggal. atau mungkin saya kurang teliti meneliti foto-foto yang saya ambil.. hehehe..
wah, perlu muter-muter lagi tuh gan, sampai dapat foto yang janggal
ReplyDeletecontoh gambar seni rupa 2 dimensi
Terimakasih informasinya Obat Tradisional Jelly Gamat
ReplyDeletelampu berkedip2 kayaknya emang kedap kedip mulu tuh lampu saya udah 2 kali kesana dan tidak ada apa2 smua biasa saja hehehe mungkin perasaan aja kali tuh jadi mereka yg disana jdi penasaran sama kita hehehe
ReplyDelete