28 Januari 2016 tepat hari kamis merupakan hari yang sama
saat cella dan tim berangkat menuju kota tua. Yang merupakan malam jumat! Kami
berangkat dari tangerang menuju lokasi penelitian kedua, perjalanan ini bukan
dimaksudkan untuk mencari atau menantang. Kami hanya berniat melihat lokasi dan
mencari tahu kondisi tempat serta penunggu-penunggu astral didalamnya.
Sekaligus berniat untuk berwisata, lokasi yang kami kunjungi juga merupakan
lokasi-lokasi wisata yang terbuka untuk umum. Cella dan tim pun berangkat
menuju lokasi yang bertempat di Goa gundawang bogor, tepatnya berada diujung
bogor dipedalaman yang sangat jauh dari kota bogor. Konon goa ini pernah
dikunjungi oleh prabu siliwangih,dan juga sultan hasanuddin dalam perjalanannya
ke banten. Perjalanan yang kami tempuh cukup lama, dikarenakan jalanan yang
padat. Kami berangkat pukul 10 pagi dan sampai sekitar pukul setengah 3 sore,
waktu yang ditempuh jauh dari estimasi kami. Sehingga segalanya hampir
berantakan, setelah bertanya-tanya dimana kawasan goa gundawang, kami pun
sampai didepan pintu masuknya. Meski aku sempat terpancing emosi oleh
orang-orang sekitar, karena informasi yang mereka berikan cenderung lebih
memutar-mutar kami untuk menemukan goa tersebut menjadi lebih sulit. Waktu
sudah semakin sore, kami terus berjalan menyelusuri pintu masuk goa tersebut,
hingga sampai dipembelian tiket. Sesampainya didalam kami ditawarkan pemadu
untuk masuk ke dalam goa, dan juga diberikan 2 senter. Sebenarnya dilokasi ini
terdapat 15 goa namun yang baru dibuka hanya 3 goa, yaitu goa sipahang, goa
simenteng dan goa simasigit. Mengingat hari sudah mulai sore aku menyampaikan
keinginanku pada sang pemandu, aku ingin agar kita memasuki goa yang paling
panjang dulu. Awalnya sang pemandu ragu memenuhi keinginanku, terbaca
pikirannya olehku. Ia ragu karena kami semua perempuan, untuk masuk ke goa yang
paling panjang dibutuhkan keberanian full. Goa yang paling panjang ini adalah
goa sipahang, dimana goa ini belum ada penerangan sama sekali, ditambah goa ini
menjadi tempat sekawanan kelelawar. Tapi sang pemandu mau tidak mau menuruti
kami para wisatawan.
Cella dan tim pun berangkat untuk
masuk ke dalam goa, untuk masuk ke dalam goa kami masih harus terus berjalan
sekitar 10 menit, melewati hutan-hutan dan jalanan kecil. Kami juga harus
menuruni anak-anak tangga untuk sampai kemulut goa. Sekelilingku hanya ada
pepohonan yang besar, ada celah-celah kecil diantara pepohonan yang terdapat
makluk halus berbentuk aneh. Wajahnya terdapat luka sayatan pisau, ia bongkok
tidak bisa berdiri tegak. Ia terus melihatku melalui celah-celah pepohonan
dihutan tersebut.
Aku pun melanjutkan perjalanan hingga sampai di mulut goa,
namun aku dan tim menyadari sesuatu hal yang janggal. Sebelum masuk ke dalam
goa sang pemandu tiba-tiba berhenti, seperti melihat sosok tak kasat mata.
Perjalanan terus berlanjut kami bergotong royong untuk memasuki goa tersebut, kami harus melewati genangan air yang menurutku sedikit menjijikan. Mungkin karena aku tidak terbiasa dengan hal-hal kotor, tetapi aku sudah menerima apapun resikonya ketika akan berangkat ke sini. Didalam goa memang seperti ini lembab, kotor dan baunya tidak sedap. Mungkin hinaan selalu terjadi karena orang itu rendah, tapi tidak bagiku. Aku pernah diledeki karena tidak pernah kepasar, dan tidak pernah kotor-kotoran didesa. Maka ini membuktikan aku berani kotor, bahkan aku datang ke tempat yang lebih parah dari pasar. Awal – awal masuk energinya tidak terlalu negatif, sehingga tubuhku masih sangat stabil. Ku lihat timku sudah mulai kewalahan melewati jalan demi jalan untuk semakin memasuki goa. Didalamnya tidak terdapat jalan yang mulus dan lurus, kami harus melewati bebatuan yang hampir merusak kaki kami. Kami juga harus menjaga keseimbangan akibat jalan yang berombak-ombak serta licin, kami beberapa kali hampir terjatuh jika tidak ada pemandu. Perjalanan ini masih berlanjut ke part 2 ya, part ini hanya bagian awal pembuka. Kejadian-kejadian mencekam ada di part 2. Dan foto penampakan juga ada dipart 2.. Terus baca kisah nyataku ya... sekian...
Comments
Post a Comment