Skip to main content

Misteri Goa Gundawang Bogor (Part 2)

Kelanjutan kisahku di goa bogor, semakin dalam memasuki goa aku semakin bertemu dengan banyak rintangan. Mengambil beberapa gambar tentunya agak menakutkan bagiku, karena didalam hanya ada penerangan senter aku pun harus memakai cahaya kamera hanphoneku. Ketika akan mengambil gambar tentunya kameraku gelap tidak terlihat apapun, setelah menekan tombol kamera barulah akan terlihat karena cahaya baru akan keluar bersamaan dengan pengambilan gambar. Aku selalu takut jikalau saat gambar diambil, tiba-tiba saja ada penampakan muncul tepat didepan kamera, bisa-bisa handphoneku terbanting. Tapi sejauh ini kejadian itu belum terjadi. Sekarang aku berada dipaling belakang, ku lihat timku sedang jongkok untuk melewati lubang didalam goa. Kakiku sudah tidak tahu seperti apa bentuknya, penuh lumpur dan juga kotoran kelelawar. Sambil menunggu timku melewati lubang tersebut yang memang agak lama, aku menyenter kebagian sekelilingku. Kulihat ada sebuah batu yang menarik pandanganku, tapi batu itu dengan perlahan menampakan wajah yang menyeramkan. Dengan mata besar yang bercahaya kekuningan, mungkin itu jelmaan dari sang penunggu goa. 



Berada paling belakang lama kelamaan membuatku semakin merinding, seperti ada seseorang yang berdiri dibelakang. Aku pun berbicara dalam hati untuk jangan pernah menegok kebelakang. Genangan air terus membasahi kakiku, didalam air tersebut terlihat ikan-ikan kecil sampai ikan lele yang besar ada didalamnya. Meski dalam suasana menakutkan didalam goa ini sangat indah, langit-langit yang luas dan besar membuat keindahan goa ini. Ku senter bagian lubang-lubang besar dan tidak sengaja lagi-lagi ada makluk yang sedang jongkok seperti kera diatas lubang tersebut melihat ke arahku seperti ingin menerkam. Aku berjalan cepat karena takut sekali, dan mendahului timku dengan maksud aku tidak ingin paling belakang lagi. Tubuhku mulai tidak seimbang sehingga berkali-kali aku hampir terjatuh sehingga sang pemandu yang terus menolongku agar kejadian itu tidak terjadi. Lagi-lagi kami harus mengolong untuk masuk lebih dalam, kali ini lubangnya lebih rendah sehingga sudah jongkok dan menunduk tetap saja sulit masuk. Untungnya pemandu kami sangat ramah dan baik ia membawakan tasku agar aku lebih gampang untuk melewatinya. Pemandu kami bernama pak kusni, ia merupakan warga disekitar goa tersebut dan juga merupakan juru kunci di goa gundawang bogor ini. Kini kami semua berhenti di tengah-tengah perjalanan, untuk melihat betapa indahnya goa ini yang terdapat sebuah batu putih dengan kelip-kelip cahaya seperti berlian. Telingaku sejak tadi tidak berhenti mendengar banyaknya suara didalam goa itu, membuat aku semakin ketakutan. Kini aku berada dipaling belakang lagi, aku mengerti jika timku tidak ingin berada dipaling belakang. Mungkin baginya aku lebih pemberani karena mampu melihat mereka para makluk halus, tapi sebenarnya aku masih keturunan penakut. Kini aku harus menunggu lagi, menunggu giliranku melewati celah kecil goa ini, berdiri dipaling belakang dengan batas bebatuan tinggi. Rasanya seperti aku sedang sendirian didalam goa ini, karena aku hanya mampu melihat timku lewat celah kecil yang sedang mereka lalui. Kenekatanku yang selalu menyenter sekelilingku kini menjadi masalah bagiku, senterku hanya mampu menyenter bagian belakang yang tidak jauh dariku. Sementer kebelakang lagi masih tampak gelap, namun aku sangat yakin ada perempuan tinggi besar didalam kegelapan itu sedang melihat ke arahku. Ia berdiri tepat sejajar dengan tempat aku berdiri sekarang, aku menelan ludah melihatnya. Lagi-lagi ia seperti akan menerkamku, aku takut!! Aku hanya berdiri diam bagai patung dengan tangan masih menyenter kearahnya. Aku takut jika ia mendekat dan memperlihatkan wajahnya. Aku hanya terus memohon agar temanku lebih cepat melewati celah itu, aku mohon aku semakin takut. Hingga rasanya semua badanku sudah dingin, bagaimana ini dia terus berdiri melihatku. Kudengar pemandu dan timku sudah mulai memanggilku, untungnya aku dengan cepat melewati celah itu dan sedikit merasa tenang. Aku mempercepat jalanku agar sejajar dengan timku, aku benar-benar merasa ketakutan. Kami pun berhenti lagi disebuah batu yang membentuk seperti ornamen cantik, aku tak lupa untuk mengambil gambarnya. Tetapi sepertinya penjaga goa itu sudah tidak mengijinkanku untuk mengambil gambar, karena 4x aku mengambil gambar dengan tempat yang sama hasilnya selalu blur. Aku mengerti jika ia merasa tergantung karena kameraku, aku pun meminta ijin dalam hati, dan foto kelima berhasil aku ambil dengan gambar jelas. Kami melanjutkan perjalanan, kini aku seperti berada didalam penjara yang banyak penghuninya. Disamping kanan kiriku terdapat banyak makluk halus, bentuknya seperti setengah hewan yang tidak ku kenal hewan apakah itu. ada yang terbang dengan cahaya terang, melintasi langit-langit goa, ada yang hanya duduk dengan kaki mengantung berambut putih tampak seperti seorang perempuan. Ada yang mengintip kami dengan kulit kebiru-biruan, serta matanya yang lembab seperti busuk. Beberapa kali aku mengambil gambar ditempat mereka berada, mungkin saja keberadaan mereka ingin diketahui banyak orang. Energi ditempat ini semakin kuat, penjaga yang ku bawa saja kalah dengan mereka. Ketakutan didalam diriku semakin menggila, suara-suara yang terdengar oleh telingaku tidak mau berhenti. Kabar buruknya sudah sangat panjang kami berjalan di dalam goa, ternyata ada yang tidak bisa kami lewati. Karena kami tidak membawa baju, ditambah kami membawa tas dan perlengkapan lainnya. Sementara jalan yang harus kami lewati adalah jalan yang tergenang air setinggi dada, kami pun memilih stop dan lebih memilih kembali keluar. Mengingat jalan tadi, rasanya mau gila jika harus balik lagi dengan jalan yang sangat panjang dan menyeramkan. Sampai diujung jalan yang tidak bisa kami lalui, ada sebuah aula didalam goa itu. Tempatnya harus naik ke atas, seperti ruangan besar yang sangat luas hingga mendapat sebutan aula. Timku sudah kewalahan oleh rasa takut dan lelah, maka aku pun yang harus naik sendiri demi mengambil gambar sekaligus melihat-lihat. Didalam aula itu terdapat sebuah patung yang mirip dewa, ditambah sekelilingnya terdapat banyak hantu yang wujudnya agak seram. Mereka berbentuk cahaya kilatan, dan juga berbentuk siluman dengan wajah yang abstrak. Matanya terlihat kosong seperti debu namun bercahaya, memegang tongkat seperti tongkat ular. Sekitar 5 menit aku pun turun dan menemui timku, mereka kelihatan ketakutan karena ditinggal sendirian dibawah tanpa pemandu. Kami kembali berjalan untuk menemukan arah keluar yang masih sangat panjang, beberapa kali kami dibuat bingung oleh penunggu disana. Pikiran kami seperti dikendalikan ke arah yang berbeda dari pemandu kami, sehingga beberapa kali kami hampir salah jalan. Kini aku harus pasrah jika berada paling belakang lagi, menunggu timku melewati lubang tadi. Bagian ini yang paling ku takutkan, aku sendirian di balik celah kecil. Memang terasa seperti sendirian didalam goa ini, aku hanya berdiri melihat timku melewati celah itu, hingga terasa seseorang berlari kencang mendekatiku. Aku sangat sadar tidak ada orang lain dibelakangku selain aku, tetapi suara genangan air yang diinjak-injak terdengar sangat jelas. Jantungku sudah terasa akan mau pecah karena berdetak sangat kencang, energinya mendorongku sangat kuat. Aku tak berani menoleh sedikit pun, suara itu semakin kencang mendekatiku, aku takut. Sungguh bagian ini yang sangat menakutkan, merinding bahkan aku tidak sanggup menggerakan kakiku. Mulutku terus mengucap doa agar aku terbebas dari moment menakutkan ini, suara itu pun berhenti padahal tadi suara itu sangat kencang seperti sudah sangat dekat denganku. Ada suara yang memanggilku, namun aku tahu itu jebakan! Maka dari itu aku tak akan menengok sedikitpun. Moment menakutkan itu pun berakhir, giliranku melewati celah itu. Perjalanan kami ikut berakhir setelah melihat cahaya terang yang berasal dari mulut goa. Ketika kami sudah berjalan keluar, aku menanyakan soal misteri di dalam goa tersebut kepada pak kusni. Sengaja baru kutanyakan saat keluar agar kami tidak takut saat masuk ke dalam, jawaban mengejutkan pun kami dapat. Ternyata pernah ada 2 orang laki-laki meninggal didalam karena air bah, wah mendengar ceritanya aku dan tim jadi agak merinding ya. Mungkin sebagian makluk yang aku lihat, salah satunya adalah mereka yang meninggal dan pasti rohnya terjebak didalam. Saat keluar perasaanku ingin melihat disekitar kaki, memastikan tidak ada yang terluka karena bebatuan didalam goa. Tetapi ada hitam-hitam yang menempel pada kakiku, pikiranku sudah menduga itu adalah lintah. Tapi pak kusni membatah kalau itu hanya kotoran, pak kusni mencoba membersihkannya namun ternyata benar itu adalah lintah karena susah dilepaskan. Akhirnya lintah itu berhasil dilepaskan, dengan darah mengucur dikakiku. Setelah kami keluar dari pembelian karcis goa itu, bukannya kami merasa lebih segar malah sebaliknya kami dibuat semakin merinding. Mungkin karena kondisi kami sangat lemah saat itu, mereka mendekati dengan maksud akan merasuki. Untungnya penjagaku siap siaga melindung kami dengan posisi 3 didepan, 2 dibelakang, dan 2 lagi dikiri dan kanan. Masih sempat-sempatnya aku mengengokan kepalaku kebelakang, terlihat makluk itu berdiri di sekitar tempat pembelian karcis. Matanya melihat kearah kami, tetapi sepertinya ia tidak bisa meninggalkan tempat itu. Aku baru merasa enakan ketika sudah naik mobil dan pergi dari tempat itu. Tiba-tiba saja hujan gede membasahi jalanan, aku teringat dengan cerita pak kusni. Untung saja kami sudah keluar dari goa saat hujan besar itu, jika tidak mungkin kami akan terjebak seperti 2 orang laki-laki itu yang meninggal di dalam goa. Sungguh aku merasa yakin perjalanan ini sudah diatur oleh Tuhan, karena cella dan tim terus dilindungi Tuhan dan dijauhkan dari segala macam bencana dan makluk-makluk jahat. Perjalanan ini dilakukan juga karena banyaknya permintaan orang-orang, setelah melakukan perjalanan penelitian pertama di kota tua dan berhasil mendapati banyak foto penampakan. Mereka yang membaca ceritaku dikota tua pun ingin membaca kisahku selanjutnya dan melihat foto penampakan apa lagi yang aku dapatkan. Setelah melakukan perjalanan ini cella dan tim sempat sakit berhari-hari dan baru dapat menulis cerita ini sekarang. Sekian perjalanan yang hampir menelan nyawa ini.. So, jangan lupa di follow untuk dapetin info tentang ceritaku selanjutnya..

beberapa foto penampakan yang berhasil aku dapatkan..

 jika dizoom akan terlihat sosok yang sedang mengintip..

dan yang bawah adalah perbedaan foto yang sama namun tidak ada sosoknya..
 Didalam lubang bebatuan disamping ada sosok yang seperti pocong, coba dizoom.. hihihi..
 cahaya misterius yang masih belum diketahui sumbernya, apakah dari senter tapi rasanya tidak mungkin.. karena tidak ada cahaya putih berdiri didepanya..
yang terakhir adalah sosok jelmaan, sebuah tongkat yang jika kalian zoom akan sangat jelas nampak seperti wajah..









untuk foto yang kurang jelas, mohon dimaklumi karena sama sekali tidak ada pencahayaan didalam, saya sudah sangat berusaha mengambil fotonya.. tetapi jika dizoom akan sangat jelas..

Comments

  1. Luar biasa ceritanya, thanks you, goodluck.

    ReplyDelete
  2. Luar biasa ceritanya, thanks you, goodluck.

    ReplyDelete
  3. Informasi yg bagus mba.. Sya jadi mikir2 tadinya mau kesana berdua dgn kaka perempuan saya :/

    ReplyDelete
    Replies
    1. bareng-bareng aja masih serem, gimana kalau berdua ^^ hihii

      Delete
  4. Wah saya juga punya cerita wkt ke goa gudawang.. Saya udh 2x k sana..
    Kunjungan pertama, wkt ospek karna saya pesantren di daerah sana.. setelah dr goa simasigit, banyak temen saya yg kesurupan
    Kunjungan kedua, tahun 2016 2 sahabat saya ngajak k sana kebetulan saya tau wilayahnya.. 2sahabat saya pertamanya ngajak ke goa simasigit, tp saya menolak karna msh ingat kesurupan wkt kunjungan pertama dan auranya ga enak bgt.. dan akhirnya pertama kita ke goa sipahang.. Wkt mau pulang, kita ngeliat ada kodok, kata pemandu sm pengunjung lain, kodoknya jangan disenter, jangan diliat dr dekat.. tp karena saya 1 sahabat saya penasaran, disenterlah kodoknya, wujud kodoknya aneh! Kaya ada jengger di kepalanya, matanya jg aneh, terus natapnya tajam kaya bkn kodok.. untung langsung ketauan sm pemandu, jd ga lama ngeliat kodok anehnya.. Karena sahabat saya 1 lagi punya kelebihan, dia ga berani ngeliat kodoknya dan katanya kaya ada suara macan ngaum+dia lebih diam wkt di aula padahal sblmnya dia berisik

    ReplyDelete
  5. Yang pojong jelas banget cella...haha

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Cara Berkomunikasi Dengan Roh Penjaga Kita

Kalo kemarin saya membahas macam-macam Roh Penjaga. Kali ini saya akan membahas Cara berkomunikasi dengan Roh Penjaga kita... Pertama yang harus kita lakukan adalah memasuki suasana meditasi, seperti akan melakukan astral projection, Lalu bayangkan anda mengunjungi tempat kesukaan anda contoh seperti : pegunungan, pantai, persawahan, rumah sendiri, atau tempat lainnya. anda harus yakin dan berkonsetrasi dengan apa yang ingin anda lakukan. jangan terburu-buru, anda harus tetap tenang dan santai, tarik nafas dengan panjang akan membuat anda tenang. akan lebih bagus jika anda melakukan meditasi pada waktu yang sama setiap hari. Selanjutnya, setelah anda berada di tempat kesukaan anda, mulailah berkomunikasi dengan Roh penjaga anda. Ucapkan salam kepada Roh Penjaga anda dan ucapkan terima kasih karena telah membimbing anda dan buka diri anda untuk menerima pesan-pesan yang akan mereka berikan kepada anda. Ini akan membuat anda terkejut karena anda akan bisa melihat Roh Penjaga an

Review Film "THE NUN" 2018

Apa kabarnya kalian semua ? Belum lama ini saya mereview film Insidious, kali saya akan mereview film THE NUN 2018. The nun membahas seorang biarawati yang begitu misterius. Jika kalian nonton The Conjuring 2, maka kalian pasti tau iblis bernama "VALAK". Didalam kisah The Nun, "VALAK" adalah iblis yang menyamar menjadi seorang biarawati untuk menghabisi atau membunuh biarawati lainnya. Film ini dibuat di kastil romania, dimana ada sebuah gerbang neraka yang telah dibuka oleh seorang penyihir, lalu pasukan gereja datang dan berhasil menutupnya kembali dengan "Darah Yesus". Setelah itu tempat tersebut dijadikan biara, dimana para biarawati tinggal dan menjaga relix (Darah Yesus). Tak lama kemudian kastil tersebut dibom dalam perang dunia, dan gerbang neraka kembali terbuka. Disitulah Valak kembali keluar, dan ia mulai menganggu para biarawati dan bahkan membunuhnya satu persatu. So, waktu saya dengar tempat syutingnya itu kalau gak salah di benteng rom

Mimpi menurut anak indigo

Banyak yang mengatakan, mimpi adalah bunga tidur. Terkadang kita merasa bingung mengartikan sebuah mimpi. Apakah mimpi hanya bunga tidur, atau memiliki arti tersendiri? Mari kita bahas lebih dalam mengenai mimpi menurut anak indigo. Mimpi bagi seorang anak indigo, tentunya memiliki banyak arti tersendiri. Menjadi seorang anak indigo, memang lebih memudahkan kita untuk menerka apakah sebuah mimpi memiliki arti, atau hanya mimpi biasa saja. Dalam mengetahui sebuah mimpi yang mempunyai arti, biasanya diperlukan intuisi yang kuat. Apa itu intuisi, sudah pernah kita bahas di pembahasan sebelumnya mengenai indera keenam. Seorang anak indigo, memiliki kepekaan yang lebih dari pada seorang manusia biasa. Untuk itu anak indigo akan lebih mudah memahami maksud dari sebuah mimpi. Mimpi yang tidak memiliki arti Biasanya mimpi yang tidak memiliki arti ini, terjadi ketika kita merasa terpikirkan oleh sesuatu. Misalnya kita merindukan seseorang, sehingga kita bermimpi bertemu dengannya.