Hallo kembali para pembaca setia. Kali ini saya akan kembali membahas tema mengenai anak indigo.
Apakah saya indigo? Yap pasti banyak diantara kalian yang masih bingung dan tidak mengenali diri kita sendiri. Dahulu saya juga sering bertanya, apakah saya indigo? kita semua disini pasti punya alasan untuk meragu.
Saya mungkin pernah menjelaskan bahwa orang yang punya indera keenam, belum bisa disebut indigo. Karena semua orang mempunyai indera keenam itu, tanpa indera keenam kita pasti mati. Karena indera keenam adalah batin atau perasaan jiwa kita. Ketika indera keenam dilatih, kita dapat merasakan hal tidak kasat mata, salah satunya melihat hantu, atau peka terhadap sekitar kita. Lalu bagaimana indigo itu?
Manusia sering kali memberikan sebuah nama pada apapun. Indigo sendiri dalam arti mudahnya adalah anak-anak yang mempunyai kemampuan khusus, yang dikirim atau murni anugerah dari tuhan. Kemampuan mereka sudah ada sejak lahir, tanpa belajar atau mencari guru yang dapat memberikan kemampuan tersebut. Anak indigo pada umumnya, akan merasa sangat sedih dan tertekan atas kemampuan yang dimilikinya. Hanya sedikit indigo yang pada akhirnya merasa senang dan bersyukur memiliki kemampuan seperti itu. Pada masa kecil ia akan berkata jujur dengan apa yang dilihatnya, dan apa yang dirasakannya. Misalnya seorang anak memberitahukan ibunya ia dapat melihat apa yang terjadi nanti, atau seorang anak memberitahu ayahnya bahwa ia melihat kakeknya yang sudah meninggal sedang berada dirumah. Ketika orang tuanya tidak mempercayainya, dan mengabaikannya, anak indigo itu tumbuh menjadi anak yang tertutup. Lalu perlahan ia akan menunjukan perbedaannya, dan menarik diri dari pergaulan luar. Ia mulai takut menceritakan apapun yang dilihatnya walaupun ia sangat ingin. Anak indigo sangat butuh perhatian lebih, ia ingin menceritkan banyak hal yang ia rasakan. Namun ketika ia tahu bahwa ceritanya dapat membuat orang menjauhinya karena dianggap tidak waras, ia pun memendam dan mulailah terjadi tekanan batin. Dirinya menolak mempunyai kemampuan tersebut, dengan perlahan ia membenci dirinya bahkan mengutuk dirinya sendiri. Anak indigo mulai merasa sangat terbebani dengan kemampuan ini, sebab ia tidak dapat bergaul bebas dan menjadi normal. Berbeda jika seorang anak indigo yang pada awalnya sudah didengarkan dan dipercayai, mungkin ia akan dapat menjadi normal seperti orang apa adanya, dan bebas bergaul dengan siapapun.
Inilah beberapa kesalahan yang terjadi pada seorang anak indigo. Dimana banyak orang tidak mengerti menghadapi anak indigo ini. Sebenarnya anak indigo justru butuh perhatian khusus, karena dirinya lebih sensitif dibanding anak-anak lain. Anak indigo lebih perasa dan empatinya sangat tinggi. Jadi untuk anak indigo diluar sana yang mengalami persoalan ini, saya ingin kalian semua tahu bahwa saya juga pernah mengalami hal ini sewaktu saya kecil. Tetapi ini bukan alasan saya untuk terus menguntuk kemampuan ini. Saya dapat terbebas dari beban ini, dengan mensyukuri segala hal yang telah terjadi. Jika orang tak dapat memahami kita, maka kitalah yang harus memahami mereka. Jangan bersedih jika mereka tidak percaya kepada kita. Karena jika saya menjadi mereka, saya juga akan sulit mempercayai kemampuan tersebut. Pada akhirnya kalian akan menemukan orang yang dapat mempercayai kata-kata kalian dan mendengarkan setiap keluh kesah kalian. Menjadi seorang anak indigo memang melelahkan, tetapi jika kita kuat percayalah semuanya akan indah pada waktunya.
So, apakah kamu indigo atau bukan sejujurnya itu tidaklah penting. Yang terpenting bagaimana kamu menghadapi dunia ketika kamu indigo? dan jika kamu bukan indigo. Semoga dengan membagi sedikit cerita saya, dapat membuka pikiran kita semua dan dapat memberi semangat untuk anak indigo diseluruh dunia. ^^
Kamu bisa usul tema yang akan dibahas diblog saya, atau bila ada pertanyaan silahkan comment dibawah..terimakasih
Apakah saya indigo? Yap pasti banyak diantara kalian yang masih bingung dan tidak mengenali diri kita sendiri. Dahulu saya juga sering bertanya, apakah saya indigo? kita semua disini pasti punya alasan untuk meragu.
Saya mungkin pernah menjelaskan bahwa orang yang punya indera keenam, belum bisa disebut indigo. Karena semua orang mempunyai indera keenam itu, tanpa indera keenam kita pasti mati. Karena indera keenam adalah batin atau perasaan jiwa kita. Ketika indera keenam dilatih, kita dapat merasakan hal tidak kasat mata, salah satunya melihat hantu, atau peka terhadap sekitar kita. Lalu bagaimana indigo itu?
Manusia sering kali memberikan sebuah nama pada apapun. Indigo sendiri dalam arti mudahnya adalah anak-anak yang mempunyai kemampuan khusus, yang dikirim atau murni anugerah dari tuhan. Kemampuan mereka sudah ada sejak lahir, tanpa belajar atau mencari guru yang dapat memberikan kemampuan tersebut. Anak indigo pada umumnya, akan merasa sangat sedih dan tertekan atas kemampuan yang dimilikinya. Hanya sedikit indigo yang pada akhirnya merasa senang dan bersyukur memiliki kemampuan seperti itu. Pada masa kecil ia akan berkata jujur dengan apa yang dilihatnya, dan apa yang dirasakannya. Misalnya seorang anak memberitahukan ibunya ia dapat melihat apa yang terjadi nanti, atau seorang anak memberitahu ayahnya bahwa ia melihat kakeknya yang sudah meninggal sedang berada dirumah. Ketika orang tuanya tidak mempercayainya, dan mengabaikannya, anak indigo itu tumbuh menjadi anak yang tertutup. Lalu perlahan ia akan menunjukan perbedaannya, dan menarik diri dari pergaulan luar. Ia mulai takut menceritakan apapun yang dilihatnya walaupun ia sangat ingin. Anak indigo sangat butuh perhatian lebih, ia ingin menceritkan banyak hal yang ia rasakan. Namun ketika ia tahu bahwa ceritanya dapat membuat orang menjauhinya karena dianggap tidak waras, ia pun memendam dan mulailah terjadi tekanan batin. Dirinya menolak mempunyai kemampuan tersebut, dengan perlahan ia membenci dirinya bahkan mengutuk dirinya sendiri. Anak indigo mulai merasa sangat terbebani dengan kemampuan ini, sebab ia tidak dapat bergaul bebas dan menjadi normal. Berbeda jika seorang anak indigo yang pada awalnya sudah didengarkan dan dipercayai, mungkin ia akan dapat menjadi normal seperti orang apa adanya, dan bebas bergaul dengan siapapun.
Inilah beberapa kesalahan yang terjadi pada seorang anak indigo. Dimana banyak orang tidak mengerti menghadapi anak indigo ini. Sebenarnya anak indigo justru butuh perhatian khusus, karena dirinya lebih sensitif dibanding anak-anak lain. Anak indigo lebih perasa dan empatinya sangat tinggi. Jadi untuk anak indigo diluar sana yang mengalami persoalan ini, saya ingin kalian semua tahu bahwa saya juga pernah mengalami hal ini sewaktu saya kecil. Tetapi ini bukan alasan saya untuk terus menguntuk kemampuan ini. Saya dapat terbebas dari beban ini, dengan mensyukuri segala hal yang telah terjadi. Jika orang tak dapat memahami kita, maka kitalah yang harus memahami mereka. Jangan bersedih jika mereka tidak percaya kepada kita. Karena jika saya menjadi mereka, saya juga akan sulit mempercayai kemampuan tersebut. Pada akhirnya kalian akan menemukan orang yang dapat mempercayai kata-kata kalian dan mendengarkan setiap keluh kesah kalian. Menjadi seorang anak indigo memang melelahkan, tetapi jika kita kuat percayalah semuanya akan indah pada waktunya.
So, apakah kamu indigo atau bukan sejujurnya itu tidaklah penting. Yang terpenting bagaimana kamu menghadapi dunia ketika kamu indigo? dan jika kamu bukan indigo. Semoga dengan membagi sedikit cerita saya, dapat membuka pikiran kita semua dan dapat memberi semangat untuk anak indigo diseluruh dunia. ^^
Kamu bisa usul tema yang akan dibahas diblog saya, atau bila ada pertanyaan silahkan comment dibawah..terimakasih
dear CG, mau nanya dong seputar makhluk astral nih apakah makhluk astral tahu klau ada beberapa tipe orang yang bisa melihat keberadaan mereka ? dan dri mana mereka tahu kalau beberapa orang tersebut yg memiliki kemampuan tsbt ? dan apa sih yang membedakan orang yg murni memiliki kemampuan melihat makhluk astral sejak kecil dengan orng yg memang sengaja "membuka" mata batinnya kepada orang pintar hanya karena keingin tahuan nya ? mohon dibalas ya trims sebelumnya :)
ReplyDelete