Hello, mungkin agak lama untuk membagikan kisah ku yang
selanjutnya dikarenakan jadwalku yang terlalu padat. Setelah ramainya
pengunjung yang membaca misteri kota tua dan goa gundawang, cella beserta tim
cella golden mengadakan kunjungan lagi yakni ke lubang buaya. Kenapa tempat
yang kita pilih lubang buaya? Karena untuk sementara ini kami terlalu sibuk
mengurusi hal-hal lain dan belum bisa mengadakan penelitian dalam waktu dekat,
untuk itu kami memilih tempat yang masih bisa dijangkau dalam 1 hari saja agar
tetap bisa mengupdate cerita selanjutnya, yang mungkin sudah banyak orang yang
menanti. Perjalanan ini dilakukan pada tanggal 31 mei 2016 tepatnya hari
selasa, meski kami biasanya penelitian pada malam jumat, kali ini kami memilih
hari selasa untuk menyesuaikan hari libur kami. Lubang buaya terkenal dengan
kekejaman PKI yang membantai habis banyak nyawa, disiksa dengan kejam, dan
dimasukan ke dalam lubang yang disebut lubang buaya.Berbagai cerita tentang
kekejaman PKI membuat kami meringis takut dan sedih. Perjalanan ini kami
lakukan untuk lebih mengenal tentang Indonesia, dan melihat langsung bagaimana
kekejaman itu terjadi melalui cerita, patung replika, serta peninggalan-peninggalan
pada masa itu.
Pukul 8
pagi kami sudah berkumpul untuk langsung berangkat ke lokasi penelitian, untuk
tugas perjalanan sudah ada tim cella golden yang mengurusnya. Kami berbagi
tugas masing-masing, ada yang menyiapkan uang perjalanan, ada yang menyiapkan
rute perjalanan, dan ada yang menyiapkan kendaraan serta tempat kami untuk
beristirahat nanti. Sekitar pukul 11 siang barulah kami sampai di lokasi, untuk
masuk ke dalam museum 1 orang dikenakan hanya 5 ribu rupiah serta mobil, itupun
kami sudah mendapat buku panduan dan tiket tanda masuk museum. Ketika sampai
kami cukup bingung, gedung mana yang pertama kali harus kami masuki, karena ada
2 gedung dan 1 pintu masuk menuju lubang buaya. Untuk pertama kali, kami
memilih memasuki lubang buaya terlebih dahulu. Kami berhenti di pinggir bebatuan
untuk menyiapkan perlengkapan kami, yang terdiri dari 1 kamera untuk video, 2
kamera hp khusus untuk menangkap yang halus, tongsis, dan buku panduan. Jalan
masuk yang kami lalui cukup luas, dengan rerumputan yang terawat serta suasana
yang nyaman, belum ada tanda-tanda menyeramkan. Lokasi pertama yang kami
datangi adalah sebuah rumah yang tidak bisa kami masuki, didalam rumah itu ada
patung replika yang dibuat sangat percis dengan suasana dan kejadian di kisah
nyata, sehingga ketika kita melihatnya dengan agak lama mereka semua akan
terlihat hidup. tetapi mungkin hanya yang bisa merasakan energinya saja, aku
terdiam lama hanya untuk melihat mereka satu per satu. Didalamnya terdiri dari
beberapa patung, ada beberapa orang PKI, dan ada beberapa korban yang sedang di
siksa hingga berdarah. Di dalam juga di iringi suara-suara dari pembicaraan
mereka, yang semakin menambah suasana menjadi sangat nyata. Satu per satu aku
menatap mata mereka semua, namun rasa merinding mulai hadir, serta kepalaku
yang mulai sakit karena energi negatif yang mulai menyerang.
aku seperti mulai
ditarik kedalam suasana tidak menyenangkan, aku tahu pasti jika aku terlalu
lama menatapi patung-patung tersebut, aku akan melihat masa lalu dan kekejaman
di masa itu. Maka aku mencoba kembali fokus untuk tidak terbawa suasana yang
nantinya akan menghubungkan duniaku dengan dunia mereka, tanda-tanda sudah
mulai terasa dari mataku yang mulai berlinang air mata. Ada 1 patung perempuan
yang ku tatap matanya dengan sangat lama, dan sekejap matanya melirik ke arahku,
lalu tiba-tiba seperti ada yang bergerak didalam rumah itu, padahal pintu untuk
masuk di tutup. Kami hanya di ijinkan melihat lewat jendela saja, perasaanku
mulai terasa tidak enak. Lalu timku memanggil untuk memasuki rumah lain, karena
aku terlalu lama pada 1 tempat. Tim cella golden pun menungguku untuk memasuki
ruangan, aku tahu pasti mereka tidak akan mau masuk duluan kalau bukan aku yang
paling depan. Timku memang penakut tetapi mereka sangat kuat jika dihadapkan
ketakutan di depan mata, sudah teruji saat kami penelitian di goa gundawang
sebelumnya yang hampir memakan nyawa.
Comments
Post a Comment